ARAT SABULUNGAN AS A RELIGIOUS IDENTITY OF MENTAWAI COMMUNITY

Authors

  • Budi Juliardi Universitas PGRI Sumatera Barat

DOI:

https://doi.org/10.36706/jbti.v11i1.25

Keywords:

Arat Sabulungan, Religious Identity, Mentawai

Abstract

Sebagai negara majemuk, Indonesia dihuni oleh berbagai suku bangsa yang mempunyai adat istiadat, budaya, tradisi dan kepercayaan masing-masing. Salah satu suku bangsa yang menghuni nusantara adalah suku Mentawai yang bermukim di Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat. Masyarakat Mentawai masih mempercayai Arat Sabulungan sebagai sistem keagamaan mereka. Artikel ini ingin mengkaji eksistensi masyarakat Mentawai dalam menjaga dan melestarikan kepercayaan Arat Sabulungan. Kajian ini penting untuk menjaga keharmonisan hidup dalam keberagaman yang ada di negara multikultural. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode Library Research, dimana peneliti memperoleh data dari berbagai macam literatur yang berhubungan dengan kepercayaan Arat Sabulungan, seperti buku, jurnal, dan lain sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemajuan dari waktu ke waktu belum mampu meruntuhkan kepercayaan tersebut dan hingga saat ini masih ada masyarakat Mentawai yang melakukan berbagai ritual terkait Arat Sabulungan.

 

As a plural country, Indonesia is inhabited by various ethnic groups who have their own customs, culture, traditions and beliefs. One of the ethnic groups that inhabit the archipelago is the Mentawai tribe who live in the Mentawai Islands, West Sumatra Province. The Mentawai people still believe in Arat Sabulungan as their religious system. This article wants to examine the existence of the Mentawai people in maintaining and preserving the Arat Sabulungan belief. This study is important to maintain harmony in living in the diversity that exists in a multicultural country. The method used to collect data is the Library Research method, where researchers obtain data from various kinds of literature related to Arat Sabulungan beliefs, such as books, journals, and so on. The results of the study show that progress over time has not been able to destroy this belief and to this day there are still Mentawai people who perform various rituals related to Arat Sabulungan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Delfi, M. (2012). Sipuisilam dalam selimut arat sabulungan penganut Islam Mentawai di Siberut. Jurnal Al-Ulum, 12(1), pp. 1-34.

Juniator, T. (2012). Family Stories. Oral Tradition, Memories of The Past, and

Contemporary Conflict Over Land in Mentawai – Indonesia. Leiden University, pp 69.

Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia

Mentawai Central Bureau of Statistics (2018). Mentawai Islands Regency Statistical Data.

Rudito, B. (2003). Bebetei Uma. Kebangkitan Orang Mentawai: Sebuah Etnografi. Yogyakarta: Penerbit Gading dan Indonesia Center for Sustainable Development (ICSD).

Zed, M. (2008). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Downloads

Published

2024-05-17

How to Cite

Budi Juliardi. (2024). ARAT SABULUNGAN AS A RELIGIOUS IDENTITY OF MENTAWAI COMMUNITY. Bhineka Tunggal Ika; Kajian Teori Dan Praktik Pendidikan PKN, 11(1), 56–60. https://doi.org/10.36706/jbti.v11i1.25

Issue

Section

Articles