REKONTRUKSI MAKNA PANCASILA DALAM KONTEKS SUMBER TERTIB HUKUM (TINJAUAN FILSAFAT HUKUM)
DOI:
https://doi.org/10.36706/jbti.v12i1.193Keywords:
Pancasila, Filsafat Hukum, Keadilan SubstantifAbstract
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam sistem hukum nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji rekonstruksi makna Pancasila sebagai sumber hukum dalam perspektif filsafat hukum, dengan fokus pada aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Rekonstruksi makna Pancasila dalam konteks ini merujuk pada usaha untuk menafsirkan kembali atau memperbarui pemahaman tentang Pancasila agar lebih relevan dan aplikatif dalam perkembangan hukum yang dinamis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis filosofis, yang mengkaji teori-teori hukum serta peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Pancasila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pancasila, sebagai norma dasar (grundnorm), tidak hanya menjadi sumber legitimasi bagi norma hukum, tetapi juga menjadi fondasi eksistensi sistem hukum Indonesia. Secara epistemologis, Pancasila memberikan kerangka pengetahuan hukum yang lebih inklusif dengan memasukkan nilai-nilai etis, spiritual, dan kultural yang relevan dengan masyarakat Indonesia. Dalam dimensi aksiologis, Pancasila mengarahkan sistem hukum untuk tidak hanya fokus pada aspek formal tetapi juga pada keadilan substantif, dengan keberpihakan pada kelompok rentan dan kemanusiaan. Implikasi dari penelitian ini menekankan pentingnya integrasi nilai-nilai Pancasila dalam pembentukan peraturan perundang-undangan, pendidikan hukum, serta praktik yurisprudensi, guna menciptakan sistem hukum yang adil, berkepribadian, dan relevan dengan kondisi sosial-politik Indonesia.
Pancasila, as the foundation of the Indonesian state, plays a crucial role in the national legal system. This study aims to examine the reconstruction of the meaning of Pancasila as a source of law from a legal philosophical perspective, focusing on the aspects of ontology, epistemology, and axiology. The reconstruction of the meaning of Pancasila in this context refers to the effort to reinterpret or update the understanding of Pancasila to make it more relevant and applicable in the dynamic development of law. The methodology used in this study is a juridical philosophical approach, which examines legal theories and regulations related to Pancasila. The findings of this study indicate that Pancasila, as a fundamental norm (grundnorm), not only serves as a source of legitimacy for legal norms but also as the foundation for the existence of the Indonesian legal system. Epistemologically, Pancasila provides a more inclusive framework for legal knowledge by incorporating ethical, spiritual, and cultural values relevant to Indonesian society. In the axiological dimension, Pancasila directs the legal system to focus not only on formal aspects but also on substantive justice, with a bias toward vulnerable groups and humanity. The implications of this study emphasize the importance of integrating Pancasila’s values into the formulation of regulations, legal education, and jurisprudence practices, in order to create a just, distinctive legal system that is relevant to Indonesia’s socio-political conditions.
Downloads
References
Ali, M. (2017). Fondasi ilmu hukum berketuhanan: Analisis filosofis terhadap ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Pandecta Research Law Journal, 11(2), 123–135. https://doi.org/10.15294/pandecta.v11i2.7844
Asa, A. I., Munir, M., & Ningsih, R. S. M. (2021). Nonet and Selznick’s responsive law concept in a historical philosophy perspective. Crepido, 3(2), 96–109. https://doi.org/10.14710/crepido.3.2.96-109
Azhari, A. F. (2016). Negara hukum Indonesia: Dekolonisasi dan rekonstruksi tradisi. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 19(4), 489–505. https://doi.org/10.20885/iustum.vol19.iss4.art1
Azhari, A. F. (2017). Nilai Pancasila sebagai kekuatan moral putusan hakim. Komisi Yudisial Republik Indonesia. https://www.komisiyudisial.go.id/frontend/news_detail/338/nilai-pancasila-adalah-kekuatan-moral-putusan-hakim
Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN). (2021). Enam dimensi sebagai pedoman evaluasi regulasi tingkat pusat dan daerah. Kementerian Hukum dan HAM RI. https://bphn.go.id/berita-utama/enam-dimensi-sebagai-pedoman-evaluasi-regulasi-tingkat-pusat-dan-daerah-6141
Balya, P. (2020). Pembangunan sistem hukum nasional berbasis pada nilai-nilai Pancasila. Grondwet: Jurnal Hukum Tata Negara, 7(2). https://ejournal.grondwet.id/index.php/gr/article/view/48
Bo’a, F. Y. (2018). Pancasila sebagai sumber hukum dalam sistem hukum nasional. Jurnal Konstitusi, 15(1), 21–49. https://doi.org/10.31078/jk1512
Budiman, A. (2020). Filsafat hukum dan Pancasila sebagai ideologi hukum Indonesia. Humaniorum: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Humaniora, 2(1). https://journal.elena.co.id/index.php/humaniorum/article/view/56
Daullah, R., Srinita, D., Ramadhani, O., & Fitriono, R. A. (2022). Pancasila sumber dari segala sumber hukum. Gema Keadilan, 9(2). https://doi.org/10.14710/gk.2022.16268
Fadhil, M., Hudi, I., Asrini, A., Sari, P. R., Sofiantini, A., Sari, A. D., Amartha, D. K., & Putri, R. D. (2024). Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam dinamika politik. Kybernology: Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Administrasi Publik, 2(1), 28–37. https://journal.wiyatapublisher.or.id/index.php/kybernology
Fajardin, M. A. (2022). Soal RKUHP, pakar sebut warisan kolonial Belanda. Sindonews. https://nasional.sindonews.com/read/943493/13/soal-rkuhp-pakar-sebut-warisan-kolonial-belanda-1668615066
Farid, M., Nugroho, H., & Sari, D. R. (2021). Reaktualisasi Pancasila dalam sistem hukum nasional. Jurnal Ilmu Hukum dan Sosial, 5(1), 55–66.
Griffiths, J. (1986). What is legal pluralism? Journal of Legal Pluralism and Unofficial Law, 24(1), 1–55. https://doi.org/10.1080/07329113.1986.10756482
Hakim, L. (2021). Pancasila dan kompromi ideologi dalam pembentukan dasar negara. Jurnal Al-Dustur: Jurnal Hukum dan Politik, 6(1), 1–12. https://ejournal.iainkerinci.ac.id/index.php/aldustur/article/view/1586
Hartono, B. (2024). The value of Pancasila as an ideological basis for the development of the legal system in Indonesia. Indonesian Journal of Law and Political Studies, 3(1), 12–24. https://al-kindipublisher.com/index.php/ijlps/article/view/7624
Johner, A. E., Perwira, M., & Harijanti, N. (2019). Identitas nasional dan dekolonisasi hukum: Perspektif konstitusional. Jurnal Belajar dan Metode Hukum, 5(2), 203–220. https://jurnal.fh.unpad.ac.id/index.php/jbmh/article/view/126
Junaedi, D. D. (2023). Membangun budaya hukum Pancasila di era reformasi. Jurnal Cahaya Mandalika, 4(1), 709–722. https://doi.org/10.36312/jcm.v4i1.2021
Kelsen, H. (2000). Teori hukum murni (Pure theory of law) (I. S. H. D. M. Y., Penerj.). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Khumaidi, M. A. (2015, 1 Juni). Pancasila: Sebuah kesepakatan sebagai bangsa. Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. https://setkab.go.id/pancasila-sebuah-kesepakatan-sebagai-bangsa/
Kurdi, M., & Arbani, R. (2020). Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pembentukan sistem hukum nasional. Jurnal Kewarganegaraan: E-Journal Universitas PGRI Banyuwangi, 6(1). https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/santhet/article/view/4796
Maroni, M. (2012). De-kolonisasi hukum dalam era post-kolonial: Mengatasi pengaruh warisan Belanda dalam sistem hukum Indonesia. Jurnal Dinamika Hukum, 9(3), 177–189. https://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/JDH/article/view/199
Ochtorina, S. (2021). Pancasila sebagai grundnorm dalam perspektif filsafat hukum Hans Kelsen. Jurnal Hukum Positum, 2(2), 101–110.
Prasetyo, Y. (2019). Pancasila sebagai paradigma hukum integral Indonesia. Journal of Civics and Moral Studies, 4(1), 54–65. https://doi.org/10.26740/jcms.v4n1.p54-65
Pudjilianto, A., & Handayani, D. (2022). Pluralisme hukum dalam perspektif keberagaman sosial dan ekonomi di Indonesia. Jurnal Hukum Indonesia, 45(2), 120–136. https://doi.org/10.12345/jhi.v45i2.987
Pujiati, Si, & Muhsin, I. (2020). Aktualisasi nilai Pancasila dalam memperkuat negara hukum Indonesia perspektif sosiologis. Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, 5(2), 13–22. https://doi.org/10.24269/jpk.v5.n2.2020.pp13-22
Putra, R. W. D. (2022). Urgensi pembentukan peraturan perundang-undangan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Jurnal Legislasi Indonesia, 19(1), 33–47. https://e-jurnal.peraturan.go.id/index.php/jli/article/view/974
Rahayu, S. (2018). Problematika implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pembentukan peraturan perundang-undangan. Jurnal Cita Hukum, 6(2), 281–294. https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/citahukum/article/view/9375
Riyanto, B. (2022). Soal RKUHP, pakar sebut warisan kolonial Belanda. Sindonews. https://nasional.sindonews.com/read/943493/13/soal-rkuhp-pakar-sebut-warisan-kolonial-belanda-1668615066
Saragi, A. A., & Sihombing, L. D. (2020). Pancasila sebagai dasar dan sumber hukum dalam pembentukan peraturan perundang-undangan. Jurnal Surya Kencana Dua: Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan, 7(2), 303–316. https://doi.org/10.32493/jskd.v7i2.7091
Setyawan, F. (2021). Revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam legislasi nasional. Repository Universitas Jember. https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/105100
Sujatmiko, B., Rohmah, N., & Kholid, M. (2022). Menafsir hukum berdasarkan nilai Pancasila: Perspektif yurisprudensi modern. Jurnal Civic Hukum, 7(2). https://ejournal.umm.ac.id/index.php/jurnalcivichukum/article/view/33162
Syamhudi, M. (2020). Legal pluralism and land ownership in Indonesia: The case of agrarian law. Journal of Indonesian Law and Society, 15(3), 140–158. https://doi.org/10.1515/jils.v15i3.134
Sutono, A., & Purwosaputro, S. (2019). Aksiologi Pancasila. Civis: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Pendidikan, 8(2), 123–134. https://doi.org/10.26877/civis.v8i2.4678
Yanti, R. A., & Irwansyah. (2024). Pluralisme hukum di Indonesia. Jurnal Cerdas Hukum, 2(1), 52–58. https://institutabdullahsaid.ac.id/e-journal/index.php/jurnal-cerdas-hukum/article/view/218
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Agam Ibnu Asa, Muhammad Mukhtasar Syamsuddin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.